Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Cara Budidaya Bayam Organik

budidaya bayam organik

Budidaya bayam yang efektif dilakukan hingga ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia ada dua jenis bayam (Amaranthus spp.) Yang biasanya dibudidayakan oleh petani.

Pertama, jenis tanaman bayam yang terdiri dari bayam dan bayam merah. Karakteristik, lebar daun relatif kecil, untuk jenis bayam hijau adalah warna hijau cerah sedikit keputihan, untuk bayam merah warna merah cenderung gelap. Tipe kedua, bayam yang merupakan daun lebar atau bayam King. Warna daunnya hijau gelap cenderung keabu -abuan, tumbuh tegak. Cara panen dapat ditarik atau dipotong.

Budidaya bayam organik memiliki beberapa perlakuan yang sama dengan budidaya non-organik, perbedaannya adalah dalam pemberian pupuk. Sedangkan untuk pengendalian hama, petani biasanya menanganinya dengan meningkatkan kesehatan tanaman dengan pemberianb pupuk, irigasi dan menjaga kebersihan di kebun.

Berikut ini adalah langkah -langkah untuk melakukan budidaya bayam organik, untuk jenis bayam daun hijau dan merah.

Cara budidaya bayam organik

1. Persiapan biji bayam

biji bayam

Benih untuk budidaya bayam disiapkan melalui perambatan benih. Biji diambiul dari tanaman bayam yang disimpan hingga usia tua adalah sekitar 3 bulan. Jika tanaman masih muda, benih telah diambil, daya penyimpanan benih tidak panjang dan laju perkecambahannya rendah. Biji bayam yang baik dapat disimpan hingga usia satu tahun.

Biji bayam tidak memerlukan waktu yang tidak aktif. Jadi, benih yang baru dipanen sebenarnya siap ditanam segera. Kebutuhan benih untuk penanaman bayam adalah 5-10 kg per hektar, sangat tergantung pada keterampilan penyebaran.

2. Lahan Budidaya Bayam Organik

Lahan Budidaya Bayam Organik


Budidaya bayam sensitif dengan keasaman tanah. Jika tingkat keasaman tanah rendah dalam pH kurang dari enam harus dinetralkan dengan kapur atau dolomit sebanyak 2-3 ton per hektar. Jika pH lebih dari 7 dinetralkan dengan belerang. Sebarkan kotoran, kotoran ayam terbaik, sebanyak 10 ton per hektar kemudian diamkan selama 2-3 hari. Kotoran ayam adalah kotoran yang sangat kaya akan nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman bayam dan jenis sayuran daun lainnya.

3. Penebaran benih bayam

benih bayam


Biji bayam sangat kecil, dalam budidaya bayam, biji biasanya ditebar dengan tangan atau filter. Cobalah menyebar dengan baik. Kepadatan penyebaran benih adalah 0,5-1 gram per meter persegi. Untuk menyebarkan benih secara merata, kita juga dapat mencampur benih dengan tanah atau kompos dan kemudian menyebar di atas dasar.

4. Perawatan budidaya bayam

perawatan bayam

Perlakuan paling penting dalam budidaya bayam adalah regulasi air, terutama ketika awal benih ditebar. Menyiram dua kali sehari selama musim kemarau. Selalu jaga kelembaban tanah sampai bayam berkecambah.

Setelah perkecambahan bayam, gulma atau rumput yang tumbuh dengan kecambah bayam. Gulma akan memperjuangkan nutrisi dengan tanaman bayam. Berikut adalah beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang budidaya bayam, yaitu ulat daun, kutu daun, tungau, busuk basah dan karat putih. Penanganan adalah untuk menjaga kesehatan tanaman dengan penyiraman secara teratur. Jika itu berarti ambang batas ekonomis dengan menggunakan pestisida biologis, untuk mencegah budidaya tanaman yang sehat, mencegah jamur dan meningkatkan kekebalan tanaman

Lebih dari usia tanaman dua minggu, jika daun terlihat kuning, berikan pembuahan tambahan. Pemupukan tambahan dapat menggunakan kompos yang dimasak atau kotoran ayam. Sesuaikan pembuahan seakonomi mungkin untuk menjaga budidaya bayam ekonomis.

5. Panen dan Pasca Panen Budidaya Bayam

panen bayam

Budidaya bayam dapat dipanen mulai 20 hari setelah penanaman atau tinggi tanaman sekitar 20 cm. Dengan ekstraksi panen rata -rata yang diproduksi dalam satu hektar adalah 20 ton. Sedangkan budidaya pemotongan bayam biasanya dipanen pada usia 1-1,5 bulan dengan interval ekstraksi seminggu sekali.